You
are what you think. You feel what you want.
Terjebak
dalam lingkungan pekerjaan yang tidak menyenangkan? Bos yang sudah tidak adil?
Beban pekerjaan yang kian bertambah terkadang membuat lelah, sulit untuk
memfokuskan pikiran dan berfikir jernih? Belum lagi ditambah dengan kehidupan
keluarga dan interpersonal lainnya? Kita cenderung akan memberikan tanggapan
terhadap masalah. Namun tanggapan yang muncul terkait dengan cara berfikir
kita. Jika seorang yang memiliki pikiran negatif, tentu akan melibatkan dirinya
dalam proses negatif mengarah kepada hasil negatif. Jika situasi seperti ini
dibiarkan berlarut-larut menumpuk dalam diri, yang muncul adalah penilaian yang
negatif terhadap diri kita seperti; prasangka, baik pekerjaan maupun rekan
kerja, perasaan khawatir, rendah diri, kurang percaya diri yang pada akhirnya
dapat menurunkan semangat kerja serta produktivitas.
Hindari
Pikiran Negatif
Ketika
kita menyelesaikan kuliah dan memasuki dunia kerja atau mungkin jika Anda baru
pindah bekerja di suatu tempat yang baru, Anda akan bertemu dengan lingkungan
dan orang–orang baru. Peristiwa baru akan memberikan pengalaman baru. Mungkin
Anda pernah mendengar suatu ungkapan “yang menentukan diri Anda bukanlah apa
yang Anda makan, melainkan apa yang Anda pikirkan”. Saya teringat Stephen Covey
dalam sebuah seminarnya mengatakan, hati-hati dengan pikiran kita, karena jika
kita memikirkannya terus-menerus akan lahir dalam perkataan. Lingkungan banyak
memberikan kepada kita rangsang/stimulus memengaruhi bagaimana kita memandang
dan bereaksi. Informasi yang tidak relevan atau tidak terbukti dapat membangun
suatu asumsi yang dapat melahirkan prasangka. Prasangka yang hanya
menduga-duga, melakukan penilaian tanpa melihat akar permasalahan ada. Jangan
sampai Anda bahagia karena orang lain menginginkannya. Anda bahagia, sukses dan
mampu mengambil keputusan memang karena Anda ingin mengambil keputusan, meraih
kesuksesan dan kebahagian yang Anda inginkan.
Hindari
Pikiran Negatif
·
Berpikiran
terbuka, jangan menjadi orang seperti pepatah “katak dalam tempurung” , terus
belajar perluas cakrawala pengetahuan dengan banyak membaca buku baik itu buku
wajib maupun pengetahuan umum. Terbuka akan saran dan kritik dari lingkungan
akan membuat kaya Anda dalam memandang permasalahan dari berbagai sudut
pandang.
·
Hindari
membanding-bandingkan diri Anda dan lingkungan, kita dapat memulai dengan
melakukan evaluasi kembali langkah kita mungkin ada sesuatu yang harus
diperbaiki. Jika sudah yakinkan diri anda untuk melangkah dengan selalu
evaluasi setiap langkah tersebut.
·
Hindari
perasaan pesimis takut gagal atau rendah diri dan juga hindari berfikir
futuristic seperti saya harus jadi direktur atau GM, dan sebagainya. Bukan jadi
direktur atau GM masalahnya, namun kata “Harus”, seperti harus ini atau itu.
Mengapa tidak dimulai kata “saya akan mencoba” atau “saya akan berusaha”.
Selain itu bersikaplah realistis kenali diri Anda dan kenali lingkungan akan
membantu Anda dalam pengembangan karir Anda di kemudian hari.
Belajar
untuk tidak cemas
Lakukanlah
sesuatu, selalu berinisiatif melihat peluang atau pekerjaan. Mulailah dengan
sesuatu yang ingin Anda capai dalam pekerjaan, interpersonal atau dalam
keluarga Anda. Coba beraktivitas mengerjakan suatu proyek baru dan sederhana.
Dengan demikian, Anda akan belajar keterampilan baru. Lakukan sesuatu yang Anda
yakini. Dalam buku the seven habits of highly effective people, Stephen
Covey menggambarkan orang sukses yaitu orang yang selalu berusaha dengan gigih
menciptakan suatu hal untuk meraih tujuan.
Penampilan
Diri
Potensi
sikap positif dalam diri kita sebenarnya telah ada, hanya “apakah dari diri
kita mau mengembangkan sikap positif tersebut atau tidak. Ada orang yang memerhatikan dan ada orang
yang kurang memerhatikan penampilan diri. Salah satu pengembangan sikap positif
dapat diasah melalui sikap penampilan diri positif. Kita akan mudah
memerhatikan atau mengenali orang-orang di sekeliling kita melalui
percakapannya, pakaiannya, rambutnya, aksesoris yang dikenakan, dan sebagainya.
Seperti contoh kita diundang oleh seorang teman ke sebuah pesta pernikahan
anaknya di sebuah hotel mewah berbintang di Jakarta. Lalu kita datang ke pesta tersebut
dengan mengenakan baju lengan pendek berwarna kusam dan bermotif casual/santai
dan mengenakan sepatu sandal. Sesampainya di lokasi tujuan, Anda melihat banyak
orang yang hadir dalam acara tersebut ada pria ada yang wanita, yang pria
mengenakan kemeja batik dan mengenakan jas begitu juga yang wanita mengenakan
gaun malam yang anggun. Bagaimana perasaan Anda?
Saya
merasa yakin secuek apa pun Anda, Anda akan merasa bersalah atau mungkin merasa
rendah diri. Begitu pula bagaimana perasaan lingkungan sekitar pesta tersebut,
teman-teman Anda? Coba Anda banyangkan jika situasi tersebut dibalik, Anda
berpakaian rapi dengan jas atau kemeja batik? Bagaimana perasaan Anda dan
bagaimana lingkungan memandang Anda. Anda pasti merasa penuh yakin dan positif.
Begitulah besarnya pengaruh penampilan diri dalam membentuk sikap positif dan
emosi Anda. Begitu pula erat kaitannya dengan peningkatan karier Anda di
kantor. Jika kita melakukan presentasi mengenai suatu proyek kerja bersama para
pimpinan dengan rambut yang berantakan atau mungkin dengan baju yang “kusut” .
bagaimana persepsi para peserta rapat melihat diri Anda? Apakah mereka sangat
tertarik mendengar presentasi Anda?
Dengan
memberikan sejenak waktu dengan memiliki sikap penampilan positif. Anda berpeluang
mendapatkan perhatian dan berkarier di kemudian hari. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan
untuk mengembangkan dan membentuk sikap penampilan diri positif:
- Dengan memerhatikan
potongan rambut, dapat dilakukan dengan memotong yang dengan diri Anda.
- Pintar memilih
warna baju dan celana atau stellan yang akan dikenakan.
- Perhatikan pulan
jenis–jenis pakaian sesuai dengan acara.
- Tampil rapi tidak
kusut.
- Gunakan aksesori
seperti jam tangan, gelang dan rantai (bagi wanita), parfum dan sebagainya.
- Cermati gaya Anda seperti cara
berjalan, bercakap, ketawa dan mimik muka serta perhatikan pula keceriaan
wajah, kelihatan sihat, kuku, kulit dan sebagainya.
- Tebarkan senyum
positif kepada lingkungan.
Tuntutan
akan penampilan tentunya di sesuaikan dengan norma yang berlaku dalam
lingkungan dimana anda berada. Yang perlu di ingat dengan menampilkan sikap
penampilan diri anda telah melakukan komunikasi.
Pertahankan
sikap positif
Anda bisa
karena Anda tetap sungguh-sungguh berusaha. Menurut Kermit W. Lueck dalam
sebuah risetnya ia manemukan ada empat faktor yang menentukan orang sukses,
yaitu tingkat kecerdasan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap pribadi.
Dalam hal ini ia menemukan 93 % suksesnya seseorang dari sikap pribadi, yaitu
sikap tetap mau berusaha, tidak mengeluh, tetap bertahan, berjuang sabar.
Selalu
Bersyukur
Tanamkan
rasa syukur dalam diri Anda dapat Anda mulai dengan menghargai setiap hasil
yang telah Anda lakukan. Selalu bersyukur akan apa yang telah Anda peroleh
sampai saat ini membuat hidup Anda lebih ringan dan gembira.
Akhirnya,
saya ingin katakan kita akan jadi besar bila kita mau menjadi besar, karena
seorang hanya akan menjadi besar seiring sebesar apa yang ia pikirkan. Kita
bebas memilih dan tidak ada batas yang menentukan keberhasilan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar