Senin, Juni 04, 2012

Memupuk SIkap Positif dalam Diri




You are what you think. You feel what you want.

Terjebak dalam lingkungan pekerjaan yang tidak menyenangkan? Bos yang sudah tidak adil? Beban pekerjaan yang kian bertambah terkadang membuat lelah, sulit untuk memfokuskan pikiran dan berfikir jernih? Belum lagi ditambah dengan kehidupan keluarga dan interpersonal lainnya? Kita cenderung akan memberikan tanggapan terhadap masalah. Namun tanggapan yang muncul terkait dengan cara berfikir kita. Jika seorang yang memiliki pikiran negatif, tentu akan melibatkan dirinya dalam proses negatif mengarah kepada hasil negatif. Jika situasi seperti ini dibiarkan berlarut-larut menumpuk dalam diri, yang muncul adalah penilaian yang negatif terhadap diri kita seperti; prasangka, baik pekerjaan maupun rekan kerja, perasaan khawatir, rendah diri, kurang percaya diri yang pada akhirnya dapat menurunkan semangat kerja serta produktivitas.

Hindari Pikiran Negatif

Ketika kita menyelesaikan kuliah dan memasuki dunia kerja atau mungkin jika Anda baru pindah bekerja di suatu tempat yang baru, Anda akan bertemu dengan lingkungan dan orang–orang baru. Peristiwa baru akan memberikan pengalaman baru. Mungkin Anda pernah mendengar suatu ungkapan “yang menentukan diri Anda bukanlah apa yang Anda makan, melainkan apa yang Anda pikirkan”. Saya teringat Stephen Covey dalam sebuah seminarnya mengatakan, hati-hati dengan pikiran kita, karena jika kita memikirkannya terus-menerus akan lahir dalam perkataan. Lingkungan banyak memberikan kepada kita rangsang/stimulus memengaruhi bagaimana kita memandang dan bereaksi. Informasi yang tidak relevan atau tidak terbukti dapat membangun suatu asumsi yang dapat melahirkan prasangka. Prasangka yang hanya menduga-duga, melakukan penilaian tanpa melihat akar permasalahan ada. Jangan sampai Anda bahagia karena orang lain menginginkannya. Anda bahagia, sukses dan mampu mengambil keputusan memang karena Anda ingin mengambil keputusan, meraih kesuksesan dan kebahagian yang Anda inginkan.

Hindari Pikiran Negatif

·         Berpikiran terbuka, jangan menjadi orang seperti pepatah “katak dalam tempurung” , terus belajar perluas cakrawala pengetahuan dengan banyak membaca buku baik itu buku wajib maupun pengetahuan umum. Terbuka akan saran dan kritik dari lingkungan akan membuat kaya Anda dalam memandang permasalahan dari berbagai sudut pandang.
·         Hindari membanding-bandingkan diri Anda dan lingkungan, kita dapat memulai dengan melakukan evaluasi kembali langkah kita mungkin ada sesuatu yang harus diperbaiki. Jika sudah yakinkan diri anda untuk melangkah dengan selalu evaluasi setiap langkah tersebut.
·         Hindari perasaan pesimis takut gagal atau rendah diri dan juga hindari berfikir futuristic seperti saya harus jadi direktur atau GM, dan sebagainya. Bukan jadi direktur atau GM masalahnya, namun kata “Harus”, seperti harus ini atau itu. Mengapa tidak dimulai kata “saya akan mencoba” atau “saya akan berusaha”. Selain itu bersikaplah realistis kenali diri Anda dan kenali lingkungan akan membantu Anda dalam pengembangan karir Anda di kemudian hari.

Belajar untuk tidak cemas

Lakukanlah sesuatu, selalu berinisiatif melihat peluang atau pekerjaan. Mulailah dengan sesuatu yang ingin Anda capai dalam pekerjaan, interpersonal atau dalam keluarga Anda. Coba beraktivitas mengerjakan suatu proyek baru dan sederhana. Dengan demikian, Anda akan belajar keterampilan baru. Lakukan sesuatu yang Anda yakini. Dalam buku the seven habits of highly effective people, Stephen Covey menggambarkan orang sukses yaitu orang yang selalu berusaha dengan gigih menciptakan suatu hal untuk meraih tujuan.

Penampilan Diri

Potensi sikap positif dalam diri kita sebenarnya telah ada, hanya “apakah dari diri kita mau mengembangkan sikap positif tersebut atau tidak. Ada orang yang memerhatikan dan ada orang yang kurang memerhatikan penampilan diri. Salah satu pengembangan sikap positif dapat diasah melalui sikap penampilan diri positif. Kita akan mudah memerhatikan atau mengenali orang-orang di sekeliling kita melalui percakapannya, pakaiannya, rambutnya, aksesoris yang dikenakan, dan sebagainya. Seperti contoh kita diundang oleh seorang teman ke sebuah pesta pernikahan anaknya di sebuah hotel mewah berbintang di Jakarta. Lalu kita datang ke pesta tersebut dengan mengenakan baju lengan pendek berwarna kusam dan bermotif casual/santai dan mengenakan sepatu sandal. Sesampainya di lokasi tujuan, Anda melihat banyak orang yang hadir dalam acara tersebut ada pria ada yang wanita, yang pria mengenakan kemeja batik dan mengenakan jas begitu juga yang wanita mengenakan gaun malam yang anggun. Bagaimana perasaan Anda?

Saya merasa yakin secuek apa pun Anda, Anda akan merasa bersalah atau mungkin merasa rendah diri. Begitu pula bagaimana perasaan lingkungan sekitar pesta tersebut, teman-teman Anda? Coba Anda banyangkan jika situasi tersebut dibalik, Anda berpakaian rapi dengan jas atau kemeja batik? Bagaimana perasaan Anda dan bagaimana lingkungan memandang Anda. Anda pasti merasa penuh yakin dan positif. Begitulah besarnya pengaruh penampilan diri dalam membentuk sikap positif dan emosi Anda. Begitu pula erat kaitannya dengan peningkatan karier Anda di kantor. Jika kita melakukan presentasi mengenai suatu proyek kerja bersama para pimpinan dengan rambut yang berantakan atau mungkin dengan baju yang “kusut” . bagaimana persepsi para peserta rapat melihat diri Anda? Apakah mereka sangat tertarik mendengar presentasi Anda?

Dengan memberikan sejenak waktu dengan memiliki sikap penampilan positif. Anda berpeluang mendapatkan perhatian dan berkarier di kemudian hari. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan dan membentuk sikap penampilan diri positif:

-  Dengan memerhatikan potongan rambut, dapat dilakukan dengan memotong yang dengan diri Anda.
-  Pintar memilih warna baju dan celana atau stellan yang akan dikenakan.
-  Perhatikan pulan jenis–jenis pakaian sesuai dengan acara.
-  Tampil rapi tidak kusut.
-  Gunakan aksesori seperti jam tangan, gelang dan rantai (bagi wanita), parfum dan sebagainya.
-  Cermati gaya Anda seperti cara berjalan, bercakap, ketawa dan mimik muka serta perhatikan pula keceriaan wajah, kelihatan sihat, kuku, kulit dan sebagainya.
-  Tebarkan senyum positif kepada lingkungan.

Tuntutan akan penampilan tentunya di sesuaikan dengan norma yang berlaku dalam lingkungan dimana anda berada. Yang perlu di ingat dengan menampilkan sikap penampilan diri anda telah melakukan komunikasi.

Pertahankan sikap positif

Anda bisa karena Anda tetap sungguh-sungguh berusaha. Menurut Kermit W. Lueck dalam sebuah risetnya ia manemukan ada empat faktor yang menentukan orang sukses, yaitu tingkat kecerdasan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap pribadi. Dalam hal ini ia menemukan 93 % suksesnya seseorang dari sikap pribadi, yaitu sikap tetap mau berusaha, tidak mengeluh, tetap bertahan, berjuang sabar.

Selalu Bersyukur

Tanamkan rasa syukur dalam diri Anda dapat Anda mulai dengan menghargai setiap hasil yang telah Anda lakukan. Selalu bersyukur akan apa yang telah Anda peroleh sampai saat ini membuat hidup Anda lebih ringan dan gembira.

Akhirnya, saya ingin katakan kita akan jadi besar bila kita mau menjadi besar, karena seorang hanya akan menjadi besar seiring sebesar apa yang ia pikirkan. Kita bebas memilih dan tidak ada batas yang menentukan keberhasilan kita.
lintasberita

Tidak ada komentar: